Dalam dunia fotografi tidak
sedikit fotografer apalagi yang masih pemula, seolah terlena pada hal-hal yang
bersifat teknis saja, seperti mengatur bukaan diafragma, pengaturan kecepatan,
dan pengaturan jarak. Mungkin juga, selama ini tidak terpikirkan bahwa di dalam
foto itu terkandung nilai-nilai tertentu yang dapat membuat foto itu bagus atau
sebaliknya menjadi berantakan. Salah satunya adalah pengaturan komposisi.
Mungkin belum pernah membayangkan, bahwa dengan pengaturan komposisi
sesungguhnya dapat ditonjolkan subjek utama. Bahkan tidak jarang akan mendukung
keberhasilan foto-foto yang kita buat.
Definisi Komposisi
Komposisi secara sederhana
diartikan sebagai cara menata elemen-elemen dalam gambar, elemen-elemen ini
mencakup garis, bentuk, warna, terang dan gelap. Yang paling utama dari aspek
komposisi adalah menghasilkan visual
impact (sebuah kemampuan untuk menyampaikan perasaan yang anda
inginkan untuk berekspresi dalam foto). Dengan komposisi, foto akan tampak
lebih menarik dan enak dipandang dengan pengaturan letak dan
perbandaingan objek-objek yang mendukung dalam suatu foto. Dengan demikian
perlu menata sedemikian rupa agar tujuan dapat tercapai, apakah itu untuk
menyampaikan kesan statis dan diam atau sesuatu mengejutkan. Dalam komposisi
selalu ada satu titik perhatian yang pertama menarik perhatian.
Tujuan
Mengatur Komposisi Dalam Fotografi :
1. Dengan
mengatur komposisi foto, kita juga dapat membangun “mood” suatu foto dan
keseimbangan keseluruhan objek foto.
2. Menyusun
perwujudan ide menjadi sebuah penyusunan gambar yang baik sehingga terwujud
sebuah kesatuan (unity) dalam
karya.
3. Melatih
kepekaan mata untuk menangkap berbagai unsur dan mengasah rasa estetik dalam
pribadi pemotret.
Jenis-Jenis Komposisi :
1. GARIS
Fotografer yang baik kerap
menggunakan garis pada karya-karya mereka untuk membawa perhatian pengamat pada
subjek utama. Garis juga dapat menimbulkan kesan kedalaman dan memperlihatkan
gerak pada gambar. Ketika garis-garis itu sendiri digunakan sebagai subjek,
yang terjadi adalah gambar-gambar menjadi menarik perhatian. Tidak penting
apakah garis itu lurus, melingkar atau melengkung, membawa mata keluar dari
gambar. Yang penting garis-garis itu menjadi dinamis.
Pada dasarnya garis bisa
dibagi menjadi 4 jenis: horisontal, vertikal, diagonal dan lengkung.
Masing-masing jenis bisa mewakili pesan dan rasa tertentu bagi mata yang
melihatnya dalam bentuk foto.
1. Garis Horisontal
Garis horisontal memberi
kesan stabilitas, tenang, permanen dan kokoh. Contoh paling jelas dari garis
horisontal adalah garis cakrawala yang membagi langit dan daratan (atau
lautan), garis cakrawala (horison) seperti kaki bagi tubuh: kuat, kokoh,
pondasi. Hindari penggunaan garis horisontal tepat ditengah-tengah foto anda
karena bisa menimbulkan kesan kaku dan mati.
2. Garis Vertikal
Garis vertikal bisa
merepresentasikan kesan kekuasaan dan tinggi (misanya gedung bertingkat) serta
pertumbuhan (misal pohon). Hindari meletakkan garis vertikal secara kaku
ditengah-tengah foto sehingga membagi foto menjadi 2 bagian.
3. Garis Diagonal
Dibanding garis horisontal
dan vertikal, garis diagonal bersifat lebih dinamis. Garis ini memberi nafas
dalam komposisi sehingga kesannya lebih hidup. Saat anda mengeksploitasi garis
diagonal secara tepat dalam foto anda akan mendapatkan foto yang sangat menarik
dan menyedot mata. Gunakan garis diagonal dengan menariknya dari satu sisi ke
sisi yang berseberangan.
4. Garis Kurva (lengkung)
Diantara jenis garis lain
yang sifatnya formal dan kaku, garis lengkung memiliki sifat luwes dan sangat
dinamis. Kalau garis diagonal membuat komposisi terasa lebih hidup, garis
lengkung melebihi itu, dia memberi kesan sexy dalam komposisi foto. Garis
lengkung kesannya lembut, relaks dan bergerak. Garis lengkung juga sangat
dominan di alam, anda bisa menemukan dalam beragam bentuk: gunung, lengkung
pantai, ujung daun. Temukan garis lengkung disekitar anda dan foto anda akan
lebih keren.
2. BENTUK
Komposisi ini biasanya
dipakai fotografer untuk memberikan penekanan secara visual kualitas abstrak
terhadap sebuah objek foto. Biasanya bentuk yang paling sering dijadikan
sebagai komposisi adalah kotak dan lingkaran.
3. WARNA
Warna memberikan sebuah kesan
yang elegan dan dinamis pada sebuah foto apabila dikomposisikan dengan baik.
Kadang kala komposisi warna dapat pula memberikan kesan anggun serta mampu
dengan sempurna memunculkan “mood
color” (keserasian warna) sebuah foto terutama pada foto – foto “pictorial” (Foto yang
menonjolkan unsur keindahan)
4. GELAP DAN TERANG
Komposisi ini sebenarnya
dipakai oleh fotografer pada era fotografi analog masih berkembang pesat
terutama pada pemotretan hitam putih. Namun, sekarang ini, ditengah – tengah
era digital komposisi ini mulai diterapkan kembali. Kini pengkomposisian gelap
dan terang digunakan sebagai penekanan visualitas sebuah objek. Kita dapat
menggunakan komposisi ini dengan baik apabila kita mampu memperhatikan kontras
sebuah objek dan harus memperhatikan lingkungan sekitar objek yang dirasa
mengganggu yang sekiranya menjadikan permainan gelap terang sebuah foto akan
hilang.
5. TEKSTUR
Yaitu tatanan yang memberikan
ksan tentang keadaan prmukaan suatu benda (halus, kasar, beraturan, tidak
beraturan, tajam, lembut,dsb). Tekstur akan tampak dari gelap terang atau
bayangan dan kontras yang timbul dari pencahayaan pada saat pemotretan.
Penerapan Komposisi Dalam
Pemotretan :
Dalam pengemasan sebuah foto
agar terkesan dinamis dan menimbulkan keserasian perlu sebuah pemahaman tentang kaidah – kaidah
tentang komposisi. Yang antara lain:
1. Rule Of Third
Pada aturan umum fotografi,
bidang foto sebenarnya dibagi menjadi 9 bagian yang sama. Sepertiga bagian
adalah teknik dimana kita menempatkan objek pada sepertiga bagian bidang foto.
Hal ini sangat berbeda dengan yang umum dilakukan dimana kita selalu
menempatkan objek di tengah-tengah bidang foto.
2. Sudut Pengambilan
Gambar
Salah satu unsur yang
membangun sebuah komposisi foto adalah sudut pengambilan objek. Sudut
pengambilan objek ini sangat ditentukan oleh tujuan pemotretan. Maka dari itu
jika kita mendapatkan satu moment dan ingin mendapatkan hasil yang terbaik,
jangan pernah takut untuk
memotret dari berbagai sudut pandang. Mulailah dari yang standar (sejajar
dengan objek), kemudian cobalah dengan berbagai sudut pandang dari atas, bawah,
samping sampai kepada sudut yang ekstrim.
3. Format : Horizontal dan
Vertikal
Proposi pesrsegi panjang pada
view vender pada
kamera memungkinkan kita untuk memotret dengan menggunakan format landscape(horisontal) maupun portrait (vertikal). Format
pengambilan gambar dapat menimbulkan efek berbeda pada komposisi akhir.
4. Dimensi
Meskipun foto bercerita dua
dimensi, yang artinya semua terekam diatas satu bidang. Namun, sebenarnya foto
dapat dibuat terkesan memiliki kedalaman, seolah-olah dimensi ketiga. Unsur
utama membentuk dimensi adalah jarak, Dimensi dapat terbentuk apabila adanya
jarak, jika kita menampilkan suatu obyek dalam suatu dimensi maka akan
terbentuk jarak dalam setiap elemennya. Untuk membuat suatu dimensi diperlukan
adanya permainan ruang tajam, permainan gelap terang dan garis.
Source from beberapa website
hasil mbah google, mohon maaf bila ada kurangnya, silahkan tambahi jika ada yg
melenceng.
best regards,
Galih KSFB.
" hasil baik bisa
dicapai jika mempunyai kemauan yang besar untuk belajar."










2 komentar:
PERTAMAX!!!!!!!!!!!!
Nice inpoh gan. :D
wkakkakakkakka pemula gan :D
asik juga ya nge blog, ndesssooo ;p
Posting Komentar